RSS

Sabtu, 07 Mei 2011

Nyaris mati dikejar anjing!

    Waktu itu aku masih sd. Ah entah kelas 5 atau kelas 6 lah. Aku berniat main ke rumah sobatku. Dengan alasan kerja kelompok dengan banyak orang akhirnya Bapakku tersayang mau mengantarku<3. Sampe depan rumah temanku itu, Bapakku bertanya "kenapa cuma dua orang yang ada? Katanya banyak, mana yang lain?" "Di dalam masih ada kali, Pak" huaaa maaf aku berbohong untuk kedua kalinya, pak!

    Setelah itu aku lalu kekamarnya sambil memutar mp3 bajakan lagunya kangen band. Waktu gue sd dulu, lagu ini lagi ngetrend-ngetrendnya. Apaya judulnya? Lupa. Sumpah ih ga boong demi apapun aku ga suka sama jenis musiknya. Tapi kedua temenku ini sepertinya menikmati. Setelah itu kami lalu ngebolang bentar. Rumah temen ku ini dekat rumah sakit. Kami lalu jalan-jalan disana. Ya namanyaa juga masih kecil ya, kemana aja ayo aja kalo udah diajakain (meskipun pemandangannya orang-orang sakit yaa hihihi). Saat itu aku yang sedang makan lolipop lalu di peringati sama temanku pemilik rumah samping RS ini. "Eh lolipopnya di emut terus ya! Ini Rumah sakit, nanti ada virus nempel ke lolipop terus ke emut..." Buahahaa aku ga ngerti maksudnya gimana, bener apa ga. Tapi ya sekali lagi, namanya masih kecil ya iyaiyain aja deh. Kita juga sempat mendekati kamar mayat. Berniat untuk uka-uka, kami jadi malas karena masih siang bolong (soook deh elah bocah). 
    
    Tiba-tiba temanku ingat kalau dia punya teman rumah yang tinggalnya dekat Rumah sakit ini. Dia berniat mengenalkan kami kepadanya. Tapi....... Rumahnya itu masuk lorong. Lorong sempit sekali yang cuma muat 1 motor lewat. Aku dan temanku iyain aja. Nah sampai disana, sebelum masuk lorong temanku memperingati kalau teman rumahnya itu punya anjing. Aku dan temanku yang satunya lagi sempat takut sih, tapi menurutnya dia anjingnya baik. So, yasudah kita kesana. Disitu aku bilang aku tidak begitu takut dengan anjing. Dengan sok aku membuktikan dengan berjalan paling depan (Seharusnya yang punya teman ya-_-") otomatis di lorong sempit itu urutanya aku - temanku yang kukunjungi rumahnya - temanku yang lain. Dengan pede berjalan aku melihat ada belokan kecil. 
    
    Temanku menununjukan disitulah rumah teman rumahnya. Aku kaget. Melongo sesaat. Disitu ada 5 anjing yang aaaaaa seram! 2 bangun 3 nya tertidur. 1 anjing melihatku dengan ekspresi yang sama. Dia langsung menggonggong kencang. Sontak kami bertiga berlari kencang. Otomatis kita berbalik, urutan di lorong itu jadi aku yang paling terbelakang!!! Aaaa aku yang paling dekat dengan anjing ini! Aku lari sekuat mungkin. Tapi, lari di lorong sempit plus berbatu-batu terjal itu kayaknya susah banget deh! Ampun! Ya, hal tak terduga terjadi. Aku kesandung batu besar lalu jatuh. Sesaat aku merasa mulut anjing itu mematukku punggungku. Sumpah demi Allah, aku masih ingat. Sampai aku menulis ini pun masih bisa merasakan itu beserta trauma-traumanya. Dalam hati ku berkata "Ya Allah mungkin sampai disini. Aku akan mati!!! Mungkin rumah sakit tadi yang akan jadi tempatku di rawat! Ini mungkin hukuman karena membohongi orang tuaku dan segala macam takaburku! Ya Allah tolong kali ini saja! Tolong! Toloongg!!!! :'("


    
    Suara anjing itu tidak ada lagi. Sambil duduk aku membersihkan telapak tanganku yang lecet dan luka. Aku langsung bangkit dan lari menyusul kedua temanku yang sudah jauh. Ternyata, seroang buruh tukang yang menolongku. Entah anjing itu di apakan di tarik ekornya, atau di peluk, atau bagaimana, yang jelas dia menjauhkan anjing itu padaku. YA ALLAAAAAAH aku masih hidup! Pintaku. Dengan ngos-ngosan menyusul temanku, aku marah dan protes! Ah! Sudahlah! Yang jelas aku masih hidup, itu saja. Mulai saat itu trauma dengan namanya anjing. Lihat di tv majalah dsb sih, ga takut amat. Tapi kalo liat langsung? Aaaa jarak 20 meter sudah jauh-jauh deh! Terkadang dejavu sendiri! Apalagi pas matok punggungku ituloh! Ya Allah, sereem! Selang berapa detik mungkin nyawa melayang atau kena rabies! Tapi tidak itu juga, aku belajar tidak takabur dan tidak membohongi orang tua lagi. Sejak itu sampai SMP, kalau kerumah teman ya bilang sejujurnya sih. Tapi...... Kadang juga masih berbohong kerja kelompok tapi ujung-ujungnya cuma ngegosib hehe. Tapi sumpah aku ga pernah bohong kalau masalah uang. Mencuri? Ya Allah takut banget. Kadang mamaku menyuruh untuk mengambil uang di warungku sendiri kalau mau membeli sesuatu. Tapi aku selalu tanya dulu atau sesudahnya sama orang tuaku. Takut banget sumpah kalau masalaah uang disela sama bohong gitu! Hehehe